‘Malem Pertama-an’

Posted: February 22, 2015 in Mecin

21:27

Selamat senja.
Malam? Bukan. Senja, bagi mereka yang menelusuri dunia saat sebagian dari mereka sudah mendengkur lelap di alas masing-masing.

21:30

Penerangan sudah hilang sejak 30 menit lalu. Namun satu jiwa masih berkutat dibalik layar. Biasanya Nyonya Besar akan mengamuk kala tahu masih ada jiwa yang belum terlelap. Namun kali ini kami lolos.

21:34

“Tidur, goblok.”
Tubuh memaki jiwa yang tidak pernah sekali saja memedulikannya.
“Mata gue aja masih kebuka,”
“Ya, kan, karena lu paksa.”
Tinggalah mata yang penat. Kubu mana yang harus dibela?

21:37

Organ tunggal dengan lihai bernada di kampung sebelah. Nyonya Besar suatu waktu dulu bilang, “Artinya entar malem ada yang malem pertama-an.”
Terlintas saja harus menelan tawa.
Seutas kabel melambai-lambai dari kejauhan minta diajak tidur. Hmmm, setidaknya lebih oke walaupun senada dengan lagu ‘Malam Pertama-an’.

21:42

Mengecap-ngecap, soto betawi masih menggantung. Daging bermandikan kuah santan, diiringi potongan kentang, taburan bawang goreng, emping, dan nasi pulen. Persetan.

21:47

Tulisan ini hanya adek kelas diantara tulisan-tulisan lain. Tapi, tidak akan terwujud sosok kakak kelas tanpa adek kelas bukan?

21:48

Sial. Nyonya Besar menemukan kami. Habislah.
“Udah gue bilang dari tadi, tidur.”
“Di sini seninya. Dan yang begini yang diinget sampe ubanan.”

Dan entah pukul berapa tulisan ini diunggah.

-Mecin

Leave a comment